Selasa, 22 Desember 2015

House Of Raminten



Hallo semua sahabat Bloggers :) Kali ini dhee akan memberi info dikit tentang salah satu tempat nongkrong di jogja. Tempat itu bernama "The House of Raminten " yang merupakan salah satu rumah makan 24 jam yang berlokasi di Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. Tepatnya berada di Jl. FM Noto 7, Kotabaru, Yogyakarta 55224, Indonesia. Rumah makan ini menyajikan nuansa Jawa, baik dari alunan musik yang diputar, seragam yang dikenakan para pelayan, nama dan pilihan menu yang disediakan, serta berbagai perabotan dan ornamen yang ada.
Saat saya dan keluarga simbah saya kesana pas masuk saya tidak langsung berhadapan dengan area yang dipadati meja makan. Tapi justru ruang tunggu dengan deretan kursi , dua buah kereta kuno ala Kesultanan Mataram dan beberapa foto sang pemilik restoran. Dan disitu telah banyak orang mengantri banyak sekali. Karena sudah terlalu lapar akhirnya kami tidak jadi makan disitu dan cuma numpang foto di depan rumah makan tersebut, ini dia fotonya

Menurut bulikku, pelayan-pelayan ditempat makan ini sebenarnya semuanya cowok tapi mereka berdandan ala wanita Mereka juga membawa sebuah handy talky untuk berkomunikasi dengan rekan yang lainnya. Hal ini karena banyaknya tamu yang memang selalu padat di rumah makan ini. 
Rumah makan ini berawal dari ide Hamzah sang pemilik rumah makan yang saat itu hanya iseng mengisi kegiatan. Pensiun dari mengurus bisnis sebelumnya, yaitu toko souvenir Mirota yang terletak di Jalan Malioboro, Hamzah kemudian iseng berjualan mie di sebuah pendopo yang tadinya merupakan tempatnya berlatih menari. Tak disangka, berjualan mie ini ternyata menarik banyak pembeli. Usaha pun berkembang. Lalu pada tanggal 26 Desember 2008, House of Raminten resmi berdiri. Dengan mengusung konsep unique, antique, elegant. Nama Raminten diambil dari tokoh Raminten yang pernah diperankan Hamzah dalam sebuah program bernama Pengkolan yang pernah tayang di TVRI. Raminten sebetulnya adalah tokoh wanita. Dalam program itu, Hamzah berdandan ala wanita Jawa, lengkap dengan kebaya dan sanggulnya.
Setelah gagal makan di House of Raminten dan penasaran akan menu disitu sayapun searching di google tentang rumah makan tersebut dan menemukan makanan-makanan yang di jual disitu. Menu makanan dan minuman yang ditawarkan unik-unik, misalnya hidangan-hidangan khas masyarakat Yogyakarta yang bahkan selama ini identik dengan masyarakat kelas bawah. Nasi Kucing, misalnya, dihargai sama dengan harga yang ada di kaki lima. Es Kelapa yang banyak dijual di gerobak pinggir jalan, disajikan dengan ukuran jumbo dan gelas cantik yang sangat besar. Menu-menu lain bahkan tidak saja mengenyangkan perut, tapi juga menggelitik perut. Sebut saja Es Perawan Tancep, Susu Putih Mulus, Ayam Koteka dan Es Monster (lemon serei).


Sekian blogger edisi jogja kali ini, jika kalian penasaran akan House of Raminten silahkan dating ke lokasi dan nikmati sabarnya mengantri untuk bisa masuk ke meja makan, hihihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar