Selasa, 22 Desember 2015

Hidroponik



Sahabat blogger dhee kali ini dhian akan membahas tentang hal yang berkaitan dengan tanaman, apa hayo??
Kalian tau gambar ini?

Yaps, ini adalah cara menanam dengan media air, atau biasa dikenal dengan hidroponik. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
Keuntungan teknik hidroponik
  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  • Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
  • Steril dan bersih
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu
  • Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
  • Tanaman tumbuh lebih cepat
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
Hidroponik banyak macamnya dalam menanam. Salah satu caranya yaitu dengan system wick.
Cara bertanam paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan sistem wick. Kita bisa menggunakan berbagai bahan bekas seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering kita lakukan terutama oleh para pemula.


Bahan yang dibutuhkan yaitu :
1. Botol bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
2. Solder sebagai pelubang
3. Gunting sebagai pemotong
4. Media tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
5. Nutrisi hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai
Nutrisi Hidroponik AB Mix.
6. Kain flanel.
Selain sederhana dan bisa menggunakan barang bekas, perawatan sistem hidroponik ini juga tidak terlalu ribet. Kita hanya memberi pupuk cair yang bisa kita bikin sendiri juga, namanya nutrisi MOL (MikroOrganismeLokal). Pupuk ini berasal dari campuran berbagai bahan sederhana. Kalo kakakku ya guys membuat pupuk ini dari tape dan gula. Caranya 1 ons tape dihaluskan dicampurkan dengan 4 sendok gula pasir dan diberi air sebnyak botol aqua 1600ml lalu didiamkan selama 4 bulan. Pupuk ini diberikan secukupnya kedalam air yang sebagai media tanam.

Setelah membuat media tanam dan pupuknya. Langkah selanjutnya kita perlu menyemai biji tanaman yang akan kita tanam. Untuk percobaaan kita menggunakan biji tanaman yang hidup / tahan air seperti kangkung, selada dan cabe. Kita menyemai biji di sebuah tempat yang telah diberi kapas. Lalu kita letaakkan ditempat gelap, setelah dirasa biji itu sudah menjadi kecambah kita pindahkan ke tempat terang yang terkena sinar matahari. Dan jika sudah dirasa mampu bertahan kita pindahkan ke media tanam hidroponik yang sudah kita buat sebelumnya.

Menanam sistem wick ini kita hanya perlu memantau airnya sudah habis belum. Oke guys sekian catatan blog dhee untuk kali ini. Selamat mencoba..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar